Welcome to My website

Selamat datang di website pribadi saya. Tidak neko-neko, disini saya hanya ingin berbagi apa yang bisa saya bagi.

Terima kasih telah berkunjung...

Semoga Bermanfaat
OpulentDelicacy.com

Senin, 13 Juni 2011

Khalifah Umar bin Khathab R.A.

Pada hari-hari terakhir hidupnya, Khalifah Abu Bakar sibuk bertanya pada banyak orang. "Bagaimana pendapatmu tentang Umar?" Hampir semua orang menyebut Umar adalah seorang yang keras, namun jiwanya sangat baik. Setelah itu, Abu Bakar minta Usman bin Affan untuk menuliskan wasiat bahwa penggantinya kelak adalah Umar. Tampaknya Abu Bakar khawatir jika umat Islam akan berselisih pendapat bila ia tak menuliskan wasiat itu.

Pada tahun 13 Hijriah atau 634 Masehi, Abu Bakar wafat dan Umar menjadi khalifah. Jika orang-orang menyebut Abu Bakar sebagai "Khalifatur- Rasul", kini mereka memanggil Umar "Amirul Mukminin" (Pemimpin orang mukmin). Umar masuk Islam sekitar tahun 6 Hijriah. Saat itu, ia berniat membunuh Rasul Muhammad SAW. namun tersentuh hati ketika mendengar adiknya, Fatimah, melantunkan ayat Quran.

Selama di Madinah, Umarlah bersama Hamzah-yang paling ditakuti orang-orang Quraisy. Keduanya selalu siap membela jika Rasul dihina. Saat hijrah, ia juga satu-satunya sahabat Rasul yang pergi secara terang-terangan. Ia menantang siapapun agar menyusulnya bila ingin "ibunya meratapi, istrinya jadi janda, dan anaknya menangis kehilangan."

Kini ia harus tampil menjadi pemimpin semua. Saat itu, pasukan Islam tengah bertempur sengit di Yarmuk -wilayah perbatasan dengan Syria. Umar tidak memberitakan kepada pasukannya bahwa Abu Bakar telah wafat dan ia yang sekarang menjadi khalifah. Ia tidak ingin mengganggu konsentrasi pasukan yang tengah melawan kerajaan Romawi itu.

Di Yarmuk, keputusan Abu Bakar untuk mengambil markas di tempat itu dan kecerdikan serta keberanian Khalid bin Walid membawa hasil. Muslim bermarkas di bukit-bukit yang menjadi benteng alam, sedangkan Romawi terpaksa menempati lembah di hadapannya. Puluhan ribu pasukan Romawi -baik yang pasukan Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani-tewas. Lalu terjadilah pertistiwa mengesankan itu.

Panglima Romawi, Gregorius Theodore -orang-orang Arab menyebutnya "Jirri Tudur"-- ingin menghindari jatuhnya banyak korban. Ia menantang Khalid untuk berduel. Dalam pertempuran dua orang itu, tombak Gregorius patah terkena sabetan pedang Khalid. Ia ganti mengambil pedang besar. Ketika berancang-ancang perang lagi, Gregorius bertanya pada Khalid tentang motivasinya berperang serta tentang Islam.

Mendengar jawaban Khalid, di hadapan ratusan ribu pasukan Romawi dan Muslim, Gregorius menyatakan diri masuk Islam. Ia lalu belajar Islam sekilas, sempat menunaikan salat dua rakaat, lalu bertempur di samping Khalid. Gregorius syahid di tangan bekas pasukannya sendiri. Namun pasukan Islam mencatat kemenangan besar di Yarmuk, meskipun sejumlah sahabat meninggal di sana. Di antaranya adalah Juwariah, putri Abu Sofyan.

Umar kemudian memecat Khalid, dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti. Umar khawatir, umat Islam akan sangat mendewakan Khalid. Dengan berpegang pada prinsip Islam. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. Beliau pun mengatakan "saya berjihad bukan karena Umar," katanya. Ia terus membantu Abu Ubaidah di medan tempur. Kota Damaskus berhasil dikuasai. Dengan menggunakan "tangga manusia", pasukan Khalid berhasil menembus benteng Aleppo. Kaisar Heraklius dengan sedih terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan seluruh wilayah Syria yang telah lima abad dikuasai Romawi.

Penguasa Yerusalem juga menyerah. Namun mereka hanya akan menyerahkan kota itu pada pemimpin tertinggi Islam. Maka Umar pun berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal pasukan. Jadilah pemandangan ganjil itu. Pemuka Yerusalem menyambut dengan upacara kebesaran. Pasukan Islam juga tampil mentereng. Setelah menaklukkan Syria, mereka kini hidup makmur. Lalu Umar dengan bajunya yang sangat sederhana datang menunggang unta merah. Ia hanya disertai seorang pembantu. Mereka membawa sendiri kantung makanan serta air.

Kesederhanaan Umar itu mengundang simpati orang-orang non Muslim. Apalagi kaum Gereja Syria dan Gereja Kopti-Mesir memang mengharap kedatangan Islam. Semasa kekuasaan Romawi mereka tertindas, karena yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Maka, Islam segera menyebar dengan cepat ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komando Amr bin Ash dan Zubair, menantu Abu Bakar.

Ke wilayah Timur, pasukan Saad bin Abu Waqas juga merebut Ctesiphon pusat kerajaan Persia, pada 637 Masehi. Tiga putri raja dibawa ke Madinah, dan dinikahkan dengan Muhammad anak Abu Bakar, Abdullah anak Umar, serta Hussein anak Ali. Hussein dan istrinya itu melahirkan Zainal Ali Abidin -Imam besar Syiah. Dengan demikian, Zainal mewarisi darah Nabi Muhammad, Ismail dan Ibrahim dari ayah, serta darah raja-raja Persia dari ibu. Itu yang menjelaskan mengapa warga Iran menganut aliran Syi'ah. Dari Persia, Islam kemudian menyebar ke wilayah Asia Tengah, mulai Turkmenistan, Azerbaijan bahkan ke timur ke wilayah Afghanistan sekarang.

Umar wafat pada tahun 23 Hijriah atau 644 Masehi. Saat salat subuh, seorang asal Parsi Firuz menikamnya dan mengamuk di masjid dengan pisau beracun. Enam orang lainnya tewas, sebelum Firus sendiri juga tewas. Banyak dugaan mengenai alasan pembunuhan tersebut. Yang pasti, ini adalah pembunuhan pertama seorng muslim oleh muslim lainnya.

Umar bukan saja seorang yang sederhana, tapi juga seorang yang berani berijtihad. Yakni melakukan hal-hal yang tak dilakukan Rasul. Untuk pemerintah, ia membentuk departemen-departemen. Ia tidak lagi membagikan harta rampasan perang buat pasukannya, melainkan menetapkan gaji buat mereka. Umar memulai penanggalan Hijriah, dan melanjutkan pengumpulan catatan ayat Qur'an yang dirintis Abu Bakar. Ia juga memerintahkan salat tarawih berjamaah.

Menurut riwayat, suatu waktu Ali terpesona melihat lampu-lampu masjid menyala pada malam hari di bulan Ramadhan. "Ya Allah, sinarilah makam Umar sebagaimana masjid-masjid kami terang benderang karenanya," kata Ali.

Minggu, 12 Juni 2011

50.000 Murtad dalam Dua Tahun

Koran “BERITA HARIAN” edisi 15 Juni 2004, yang terbit di Kuala Lumpur, memuat berita kecil yang menarik, berjudul “50.000 murtad sejak TV Satelit Dilancar”. Berita itu merupakan kutipan dari satu agensi berita asing yang menceritakan, bahwa dalam dua tahun, sejak stasiun TV Satelit dilancarkan ke Iran tahun 2002, sebanyak 50.000 orang telah memeluk agama Kristen.

Prestasi ini diklaim oleh Pastor Hormoz Shariat, merupakan sukses besar, sebab dalam kurun waktu tahun 1830-1979, para misionaris Kristen hanya berhasil mengkristenkan 3.000 orang dari 50 juta rakyat Iran.

Cerita tentang hal itu juga bisa dibaca di website www.christiannewstoday.com. Lepas dari benar atau tidaknya berita yang disebarkan para misionaris Kristen itu, isi berita itu sendiri perlu dicermati, karena menunjukkan, bagaimana kegigihan misi Kristen di dunia Islam masih terus berjalan, dalam berbagai bentuknya. Ada yang secara halus dengan menggunakan cara-cara merusak aqidah umat Islam, menyebarkan sekularisme dan liberalisme, ada juga yang masih menggunakan cara-cara klasik seperti kelompok Pastor Hormoz, yang mengaku pernah memeluk Islam.

Cerita tentang pemurtadan dan misi Kristen, oleh sebagian kalangan sering dianggap klise dan dianggap seolah-olah tidak ada. Tetapi, berita itu membuktikan, misi Kristen itu terus berjalan. Terutama pemurtadan di dunia Islam. Di mana saja. Termasuk di Indonesia. Inilah yang diingatkan Prof. Dr. Hamka dalam Tafsir al-Azhar, ketika beliau menjelaskan makna QS. al-Baqarah ayat 120: “Ayat ini telah memberikan pesan dan pedoman kepada kita, buat terus-menerus, sampai Hari Kiamat, bahwasanya di dalam dunia ini akan tetap terus ada perlombaan merebut pengaruh dan menanamkan kekuasaan agama. Ayat ini telah memberi ingat kepada kita, bahwasanya tidaklah begitu penting, bagi orang Yahudi dan Nasrani meyahudikan atau menasranikan orang yang belum beragama, tetapi yang lebih penting ialah meyahudikan dan menasranikan pengikut Nabi Muhammad saw sendiri.

Sebab, kalau Islam merata di seluruh dunia ini, pengaruh kedua agama itu akan hilang. Sebab, apabila akidah Islamiyah telah merata dan diinsafi, kedua agama itu akan ditelannya. Sebab pemeluk Islam berarti kembali kepada hakekat ajaran yang sejati dari Nabi Musa dan Nabi Isa. Niscaya pemeluk kedua golongan itu tidak akan senang, sebab agama yang mereka peluk itu telah mereka pandang sebagai golongan yang wajib dipertahankan. Dengan tidak usah mengkaji lagi benar atau tidak benar.”

KH. Bisri Musthafa, dari Rembang, mengingatkan dalam Kitab Tafsirnya yang berbahasa Jawa, AL-IBRIZ, ketika menjelaskan makna ayat tersebut: “Makanya, kita umat Islam, khususnya para pemimpin harus berhati-hati.

Kita sudah diajar oleh Allah, bahwa pendirian orang-orang Yahudi dan Nasrani, juga golongan-golongan yang tidak senang kepada Islam, kita harus senantiasa waspada. Jangan sampai kita menuruti kemauan golongan yang bertujuan merobohkan agama Islam.”

Karena itu, masalah aqidah Islamiyah, masalah Iman, dan masalah pemurtadan perlu senantiasa menjadi perhatian serius dari seluruh kaum Muslim, khususnya para ulama dan cendekiawannya. Masalah ini lebih penting daripada masalah syari'at Islam atau masalah politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Sebab, aqidah adalah pondasi, landasan, pijakan dari seluruh bangunan Islam. Rasulullah SAW mengingatkan, dalam hadits beliau yang sangat terkenal: “Islam ditegakkan di atas lima hal: persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, penegakan shalat, penunaian zakat, pelaksanaan haji ke Baitullah, dan shaum Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Jadi, pondasi pertama Islam adalah dua kalimat syahadat: Tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Siapa pun yang menolak pilar utama Islam ini, otomatis dia tidak mendukung tegaknya bangunan Islam. Kaum Yahudi dan Nasrani, bisa saja mencoba-coba untuk menyatakan, bahwa mereka juga mengakui Allah sebagai Tuhan. Bahkan, sejak tahun 1629, terjemahan Injil Matius sudah menggunakan kata ‘Allah’ untuk Tuhan mereka. Hingga sekarang, Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, masih menggunakan kata ‘Allah’ untuk menyebut Tuhan-nya orang Kristen.

Tentu saja, konsep ‘Allah’ kaum Kristen berbeda dengan konsep ‘Allah’ orang Islam. Sebagaimana halnya konsep ‘Allah’-nya orang Arab Jahiliyah juga berbeda dengan konsep ‘Allah’-nya kaum Muslim. Perbedaan konsep ini merupakan hal yang prinsip dan penting, bukan hal yang sepele, seperti anggapan sebagian orang. Dalam dunia manusia, hal semacam ini pun terjadi. Presiden Megawati Soekarnoputri adalah istri dari Taufik Kiemas. Tentu Taufik Kiemas tidak rela jika dikampanyekan dimana-mana bahwa Megawati adalah istri yang sah dari Hasyim Muzadi. Meskipun, pada hekaketnya, Megawati tetaplah Megawati dan tetap istrinya Taufik Kiemas.

Agama Islam, yang datang belakangan, memberikan koreksi keras terhadap kepercayaan kaum Kristen dan Jahiliyah Arab itu. Masalah pemberian sifat atau atribut yang tidak sepatutnya kepada Allah, atau menjadikan sekutu bagi-Nya, adalah tindakan kejahatan yang sangat serius dalam pandangan Allah SWT. Dalam surat Maryam ayat 89-91 disebutkan: “Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menyatakan bahwa Allah yang Maha Rahman mempunyai anak.”

Jadi, pemberian atribut, bahwa Allah mempunyai anak, adalah satu kejahatan besar, sebagaimana disebutkan dalam al-Quranul Karim. Karena itu, seyogyanya, kaum Muslim sangat berhati-hati dalam masalah ini, agar tidak terjatuh ke dalam kemurkaan Allah. Para ulama telah sangat berhati-hati, misalnya, agar dalam merayakan Hari Besar Agama, tidaklah perlu dicampuradukkan antara agama satu dengan agama yang lain. Bahkan Majelis Ulama Indonesia telah mengharamkan apa yang dinamakan dengan “Perayaan Natal Bersama”. Fatwa MUI itu belum pernah dicabut. Ironisnya, ada saja tokoh Islam yang jadi pejabat, yang justru senantiasa hadir dalam acara Perayaan Natal Bersama di JHCC dalam beberapa tahun belakangan ini. Seolah-olah, sudah menjadi satu keharusan, bahwa kalau mau menjadi pejabat tinggi, maka tidak dapat tidak, harus hadir dalam acara keagamaan seperti itu.

Padahal, dalam setiap acara Perayaan Natal Bersama, senantiasa ditampilkan acara yang menunjukkan dan mempropagandakan Isa a.s. sebagai Tuhan Yesus, anak Allah. Kita tidak tahu, apakah setelah sang tokoh menjadi Presiden nanti, tradisi Perayaan Natal Bersama akan semakin dikembangkan? Mudah-mudahan tidak. Lebih parah lagi, sekarang dikembangkan paham yang menyamakan semua agama, yang dikenal sebagai ‘pluralisme agama’. Lucu dan ironisnya, sebagian tokoh, cendekiawan, dan organ dari organisasi Islam besar, seperti Muhammadiyah, juga ikut latah menyebarkan paham ini. Hal itu dapat kita lihat dari isi Jurnal TANWIR yang diterbitkan oleh Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah dan The Asia Foundation. Jurnal ini beralamat di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No 62, Jakarta.

Nama-nama yang tercantum sebagai Redaktur Ahli juga bukan orang sembarangan, seperti: Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Prof. M Dawam Rahardjo, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, dan sebagainya. Kita bisa menyimak isi edisi ke-2, Vol 1, Juli 2003, yang mengambil judul cover “Wajah Pluralis Islam Modernis”. Disebutkan, bahwa pandangan keagamaan bernuansa inklusif dan bahkan pluralis nampaknya telah dijadikan sebagai salah satu wacana pilihan kaum muda.

Seorang aktivis Muhammadiyah, menulis ungkapan dalam jurnal itu sebagai berikut:

“Perbedaan ‘jalan’ maupun cara dalam praktik ritual tidaklah menjadi sebab ditolak atau tercelanya seseorang melakukan ‘penghormatan’ total kepada apa yang diyakini. Perbedaan jalan dan cara merupakan kekayaan bahasa Tuhan yang memang tidak bisa secara pasti dipahami oleh bahasa-bahasa manusia…

Memperhatikan hal ini, maka tidak perlu lagi mempersoalkan mengapa antara orang Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lain sebagainya tampaknya ‘berbeda’ dalam ‘mencapai’ Tuhan. Perbedaan ritual hanyalah perbedaan lahiriah yang bisa ditangkap oleh kasat mata, sedangkan hakikat ritual adalah ‘penghormatan’ atas apa yang dianggap suci, luhur, agung, dan sebagainya. Ritual-ritual hanyalah simbol manusia beragama karena mengikuti rangkaian sistematika tadi.”

Juga ditulis dalam jurnal tadi:

“Perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing agama pada dasarnya bersifat instrumental. Semenbtara di balik perbedaan itu, terkandung pesan dasar yang sama yakni, ketuhanan dan kemanusiaan, yang memungkinkan masing-masing agama dapat melakukan perjumpaan sejati.”

Sebagai Muslim, kita patut bertanya kepada para penulis ungkapan tersebut, apakah mereka benar-benar mengkaji agama-agama yang ada dengan sungguh-sungguh. Berapa banyak Kitab Suci yang sudah mereka baca? Dalam pandangan Islam, masalah ritual bukanlah hal yang sepele, dan perbedaan diantara agama-agama yang ada, bukan hanya perbedaan yang ‘tampaknya berbeda’, tetapi memang sungguh-sungguh berbeda. Bentuk ritual begitu penting, sehingga para ulama merumuskan kaedah, “Hukum asal ibadah adalah haram, sehingga ditemukan adanya dalil yang memerintahkannya.” Ritual dalam Islam sama sekali tidak mengandung unsur budaya atau campur tangan manusia. Ini berbeda dengan ritual agama-agama lain. Lihatlah, bagaimana beragamnya ritual dalam Kristen, dengan tata cara dan bahasa yang begitu beragam. Hari Natal, misalnya, jelas-jelas sebuah ritual yang merupakan kelanjutan tradisi paganisme di wilayah Romawi. Orang Hindu di Malaysia merayakan dua Hari Besar, yaitu Deepavali dan Taipusam. Tetapi, orang Hindu di Indonesia merayakan Hari Besar Galungan dan Nyepi. Mestinya, kaum Muslim bersyukur dengan fenomena agamanya, yang masih begitu kokoh memelihara tradisi ritual sejak zaman Nabi Muhammad saw. Dengan begitu, kaum Muslim tidak ikut-ikutan terjebak ke dalam propaganda untuk meninggalkan dan membuang Islam, dengan slogan ‘pluralisme’.

Untuk menyebarkan paham pluralisme, seorang aktivis Muhammadiyah menyarankan, agar dilakukan strategi “penyusupan wacana inklusivisme dan pluralisme” ke lembaga-lembaga Islam terbesar seperti NU dan Muhammadiyah. Dikatakan: “Ini penting, tidak saja karena lembaga ini memiliki konstituen terbesar di Tanah Air, tetapi juga karena lembaga ini memiliki ‘jaringan keumatan dan intelektual’ yang sangat luas sehingga menjadi langkah efektif untuk menyebarkan ajaran inklusivisme dan pluralisme menuju ke arah proses kesadaran umat yang inklusif dan pluralis.”

Mengapa Jurnal TANWIR PSAP Muhammadiyah mempromosikan pluralisme? Tentu ini hal yang aneh. Apakah sebab itu, maka lembaga asing seperti The Asia Foundation mau membiayainya? Apakah ini juga merupakan bagian dari “strategi penyusupan” di tubuh Muhammadiyah? Dalam seminar tentang Pemikiran Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1-2 Maret 2004, Dr. Anis Malik Toha memaparkan satu makalah tentang sejarah paham ini, terutama di lingkungan Gereja dan masyarakat Barat. Paham ini, memang dikembangkan dalam setting sosial-politik humanisme sekular Barat. Paham ini sangat memusuhi satu sikap truth claim atau klaim atas kebenaran agamanya sendiri. Biasanya, mereka akan mengutip hasil Konsili Vatikan II, yang mempromosikan corak teologi baru, yang tidak lagi eksklusif.

Padahal, Konsili Vatikan sendiri tetap memerintahkan dilakukannya proses Kristenisasi di seluruh dunia. Kita tentu patut bertanya, jika paham pluralisme ini berkembang, dan umat Islam tidak lagi meyakini Islam sebagai satu-satunya agama yang benar – sementara propaganda dan misi Kristen terus berjalan – apakah yang akan terjadi? Para penyeru paham ini di kalangan kaum Muslim mestinya menyadari hal itu. Jika ada diantara kalangan Kristen yang menganut atau menyebarkan paham kebenaran semua agama, tidaklah berarti kaum Muslim harus ikut-ikutan, sebab mereka memang mempunyai masalah yang pelik berkaitan dengan konsep Ketuhanan dan otentisitas teks Bible-nya. Jika mereka masuk ke lobang biawak, mengapa kaum Muslim harus ikut juga? Lagi pula, apa salahnya jika kaum Muslim meyakini kebenaran agamanya? Bukankah itu merupakan hal yang wajar dan harus! Sebab, kenyataannya, Islam memang berbeda dengan Kristen, berbeda dengan Yahudi. Konsep Tuhan antara Islam dan Kristen jelas berbeda. Karena Tuhannya orang Islam tidak punya anak.

Sebab itu, kita sungguh prihatin akan fenomena ini. Sementara misi Kristen terus berjalan dan proses penghancuran aqidah terus berlangsung melalui berbagai paham dan sarana, justru di kalangan organisasi Islam, muncul gerakan penghancuran aqidah Islam secara masal. Kaum misionaris Kristen dulu sadar benar, bahwa misi terberat mereka adalah ketika harus berhadapan dengan kaum Muslim. Mereka tahu letak kekuatan Islam, yaitu pada konsep tauhid-nya. Jurnal ‘Misi Kristen’ The Modlem World, edisi Oktober 1946, memuat ungkapan J. Christy Wilson, seorang tokoh Misionaris Kristen, bahwa: “Evangelism for Mohammedans is probably the most difficult of all missionary tasks.”

Tokoh misionaris Kristen, Samuel Zwemmer juga mengakui, bahwa kekuatan Islam adalah terletak dalam karakter Islam sebagai agama tauhid. “The chief factor in this problem, however, is the character of Islam itself as a theistic faith… The strength of Islam is in its tremendous and fanatical grasp on the one great truth – monotheism.”

Untuk itulah, sangat bisa dihapami, jika salah satu upaya serius dari para misionaris Kristen di dunia Islam, adalah meruntuhkan fanatisme kaum Muslim terhadap Islam sebagai satu-satunya jalan kebenaran dan keselamatan. Maka, sangatlah aneh bin ajaib, jika upaya meruntuhkan keyakinan kaum Muslim itu justru di kemudian hari dilakukan oleh para tokoh Islam sendiri.

Kita bisa bayangkan, andaikan Zwemmer masih hidup, ia akan tersenyum penuh kemenangan. Masalah iman dan pemurtadan adalah soal terpenting dalam kehidupan. Ini jauh lebih penting dari pesta pemilihan Presiden 2004. Siapa pun Presiden yang terpilih nanti, kita wajib mengingatkan kepadanya, bahwa masalah iman adalah masalah terpenting, dan pemurtadan terhadap kaum Muslim adalah bahaya besar, bagi umat Islam, dan bagi bangsa Indonesia. Apa artinya bangsa ini yang mayoritasnya Muslim, jika keislaman mereka hanya tinggal nama saja? Wallahu a’lam.
 

Kamis, 09 Juni 2011

Daftar URL Radio OnIine (Streaming Radio) Indonesia

Banyak station radio di Indonesia yang merambah dunia maya (internet radio). Banyak diantara mereka yang menggunakan fasilitas streaming. Berikut daftar-daftar url streaming radio yang bisa didengarkan lewat internet. Selain bisa didengarkan melalui melalui webcast, ada juga yang bisa didengarkan melalui winamp, i-tunes ataupun win media player. Untuk yang bisa diputar di winamp bisa langsung klik urlnya atau copy url dan add url di playlist. Yang lainnya silakan kunjungi web masing-masing. Untuk beberapa station radio mengharuskan anda mengistal real player untuk bisa mendengarkan secara streaming.
Oiya,untuk memudahkan kita dalam mendengarkan, jangan lupa untuk di save urlnya. Atau yg pakai winamp bisa di save dalam format .m3u
Silakan dicoba :



* Dj Wirya.com - Radio Online 24/7 | Jakarta
| winamp | http://cast.idvps.com:8000/djwirya.m3u

* Prambors – Tempat nak muda mangkal | Jakarta
| WHAMB|
| winamp | http://orange.ask.co.id:8000/1022fm.ogg.m3u
* KaskusRadio – Radionya anak indo
| real player |
| i-tunes | http://kaskusradio.com/play/kaskusUS.m3u
|webcast | http://www.kaskusradio.com/play/wmpindo.html
|winamp | http://indowebster.kaskusradio.com:8000/listen.pls
http://72.167.14.17:8888/listen.pls
* D Radio – Radio Keluarga Indonesia | Jakarta
| wm player | mms://radio.vstreamer.com/dradio
* Kiss FM – 105 FM | Medan
| winamp | http://live.kissfm-medan.com:8080/
* SuaraSurabaya -
| webcast |
* Voice of Human Rights (VHR) – Menyuarakan Hak Asasi Manusia, Hukum dan demokrasi
| webcast |
* RRI - Radio Republik Indonesia
| winamp | http://www.rri.co.id/streaming/live.pls

* Hang106 – Radio Dakwah Sunnah | Batam
| webcast|
| winamp | http://radiohang.sytes.net/listen.pls
* PutraFM – Online jam 10:00-24:00 WIB (Senin-Jum’at)
| i-tunes |
| Real player |
|winamp | http://www.putrafm.upm.edu.my:8080/listen.pls
* Al-Barokah – Radio Tarbiyah
| winamp | http://radio.albarokah.or.id/listen.pls

* Smart FM – The Spirit of Indonesia
| win media player | icyx://202.152.35.210:8000/smartfm.aac
| winamp | http://202.152.35.210:8000/smartfm.aac
* My Quran – Komunitas Muslim Indinesia
| winamp | http://myquran.org:8000/listen.pls
* CVC - Online Music, Shortwave Radio, Streaming Media
| winamp | http://www2.cvc.tv/stream/CVC_Indo_24kbps.m3u atau
http://www.cvc.tv/stream/CVC_Indo_24kbps.m3u

* Hard Rock FM - Lifestyle Entertainment Station
| win medi player |
Jakarta : mms://radio.vstreamer.com/hardrock
Surabaya : mms://202.148.11.104/hardrockfm
* Elshinta – News and Talk
| win medi player | mms://202.158.49.136/elshinta

* Geronimo – 106.1 FM Radionya Jogja
| webcast |
* Redjo Buntung – Radio Jogja
| win Media Player | mms://219.83.62.246:1080/
* KapanLagi.com -
| webcast | http://radio.kapanlagi.com/
Update!!
* spinRADIO – A new concept of internet radio
| winamp | http://203.134.232.66:8000/spin.m3u
* Radio Rodja – Saluran Tilawah dan Kajian Islam
| winamp | http://rodja.sytes.net:8000/listen.pls
* Cosmopolitan FM – your personal station
| win Media Player | mms://radio.vstreamer.com/cosmopolitan
* IndoSound – Indonesian Internet Radio
| web cast |
| win Media Player | http://sc1.streamingchoice.com/4100/listen_aac.asx
| winamp | http://shoutcastcontrol.ukhostingforyou.co.uk:8036/listen.pls
http://sc2.streamingpulse.com/newcast/castcontrol/proxy.php?id=129

* i-Radio FM
| win Media Player | mms://radio.vstreamer.com/iradio
* Maestro FM Bandung
| winamp | http://202.6.239.11:10925/radio.maestro.m3u

* MG FM Ciamis – The power mix music station
| Winamp | http://www.radio.mgfm.co.id:8650/listen.pls
* Hearbeat Station -
| Winamp | http://85.214.37.145:8000/listen.pls
http://70.85.112.20:8000/listen.pls
* EdutainmentRadio – Cyber Education and Entertainment
| Winamp | http://sc7.spacialnet.com:18892/listen.pls
* MustangFm – The Rhythm Of The City
| Winamp | http://203.77.231.138:8000/listen.pls

* Elitra FM – Jogja’s Spirit
| Winamp | http://www.eltirafm.com/audio/stream/listeneltira.m3u

* Swaragama FM – The Soundtrack of Your Life
| Webcast | http://swaragama.com/adverse/streaming.htm
* Istara FM
| Webcast | http://www.istarafm.com/radioonline_istarafm.html

* DJ FM - The Ultimate Youngster Radio
| win media player | mms://202.148.11.104/djfm
* Star FM – The Real Music
| webcast | http://www.sby.dnet.net.id/radio/star.html
| win media player | mms://202.148.11.104/starfm
* Triangle Voice Radio – The Best Indonesia Streaming Radio, Nonstop 24 hours a day
| winamp | http://68.178.194.11:8000/listen.pls
| win media player | icyx://68.178.194.11:8000
* Nafiri FM Surabaya
| winamp | http://streaming.nafirifm.net/listen.pls
* Radio Sonora Surabaya – The Art of Information and Music Taste
| win media player | mms://202.148.11.104/sonora
* JJ FM - The Radio for the Business Poeple
| webcast |
| win media player | http://www.jjfmradio.com/jjfm.asx

* tjap Radio Bandoeng

| winamp | http://69.5.81.74:7060/listen.pls
* MQFM.NET – Media bening hati
| winamp | http://83.142.226.166:5190/listen.pls (Bandung1)
http://78.129.199.141:8628/listen.pls (Bandung2)
http://78.129.233.127:32294/listen.pls (Lampung)
* PrimaFM – Banda Aceh
| webcast |
* PAS FM - Radio Bisnis
| winamp |
Jakarta: http://202.146.225.106:8000/listen.pls
Surabaya: http://radio.mitra.net.id:8102/listen.pls
* Kontiki 101.2 FM
| winamp | http://live.kontikifm.com:8101/listen.pls

* Pop FM Jakarta
| winamp | http://riapopfm.big.net.id/listen.pls

* Labschool Radio Online – Online Radio Music Station | Riau
| winamp | http://118.98.165.62:8000/listen.pls

* Poenix 91.00 FM – The Hottest Radio station | Bali
| winamp | http://74.55.26.100:8250/listen.pls
* Pronews 90 FM – The Smart News Radio | Padang
| winamp | http://78.129.196.104:8022/listen.pls
| win media player | http://premium1.listen2myradio.com/tunein.php/pronewsl/playlist.asx

* BlueFame Radio
| winamp | http://117.103.57.200:8000/listen.pls
http://server.bluefameradio.net:8010/listen.pls

* Dakta 107 FM – Bijak, Cerdas | Bekasi
| winamp | http://69.73.186.78:8004/listen.pls
* Radio Pelita Kasih 96.30 | Jakarta
| win media player | mms://radio.vstreamer.com/rpkfm
* aLFa FM – Radio Pemuda Islam | Bandung
| winamp | http://124.81.122.17:8900/listen.pls
* Ngaji Online
| winamp | http://ngaji-online.sytes.net:8006/listen.pls
* Gajahmada FM - Radionya Orang Semarang | Semarang
| winamp | www.gajahmadafm.co.id:8000/live1.mp3 (copy paste pada player anda)
http://www.gajahmadafm.co.id/gm_plugins/on_air_menu/32.pls

* Jogja Streamers – The new way of listening to the radio
| webcast | ada banyak station radio yang bisa dipilih
* JJM Suara samudera – Radio mabes TNI AL | Jakarta
| webcast |
* Lite FM - The Best Slow Hits Station | Jakarta
| winamp | http://203.77.230.50:8000/listen.pls
* Radio Mitra – All About Familly | Kota Batu
| webcast |
* Warna FM - Station Penuh Warna | Tasikmalaya
| winamp | http://www.broadautomation.com/cast/tunein.php/warnafm/playlist.pls
| real player | http://www.broadautomation.com/cast/tunein.php/warnafm/playlist.ram
* Swara Unib - Keep Spirit of Edication | Bengkulu
| webcast |
| winamp | http://122.144.2.205:8002/listen.pls

* Makobu FM – The Fresh Channel | Malang
| webcast |
| win media player | mms://202.148.11.104/makobu
* Radio Swadesi (Swara Desa Indonesia) – Radio Ndeso | Jogjakarta
| webcast |
| winamp | http://radio.projotamansari.com:8100/listen.pls

* MTA FM – Radio dakwah | Surakarta
| winamp | http://202.59.200.206:8003/listen.pls
http://mtafm.com:8300/listen.pls

* Mujahidin FM – Radio Dakwah Anda | Pontianak
| winamp | http://120.50.34.51:8694/listen.pls

* Best FM – The Spirit of Exellent | Medan
| winamp | http://202.78.195.186:8688/listen.pls
* KeiLove – Radio Bernuansa Cinta | Tasikmalaya
| winamp | http://www.keilovefm.com/keilove.pls
* Mustaqbal FM - Radio Dakwah dan Pendidikan | Bekasi
| winamp | http://202.182.55.102:8800/listen.pls
* 98.7 Gen FM – Suara Musik Indonesia
| webcast | http://www.987genfm.com/streaming
| winamp | http://streaming.rileks.com:8010/listen.pls
* RASFM 95.5 Radio Alaikassalam Jakarta
| winamp | http://stream.rasfmjakarta.com:8000/listen.pls
* mgradio
|media player| http://www.mgradio.org/play/mgradio.asx
* Radio MITRA FM Malang
http://www.mitrafm.com/radio-ol.php
* Edi Wang Radio
http://ediwang.hopto.org:8000/

* Radio Citra Pesona (RCP) Kota Subulussalam, Nanggroe Aceh Darussalam.
Streaming http://live.rcpfm.asia:8888/listen.pls
* RADIO FOUR 106’7 FM CURUP
http//:fourfmcurup.listen2myradio.com
sumber : http://19bee.blogspot.com
boleh kalo mau menambahkan lagi..

Air Mata Ibu


Ibu menangis. Air mata mengucur di pipinya yang cekung. Ketika itu aku baru selesai berdzikir setelah mengimaminya. Tasbih ditangannya terus berputar, bersama dzikir yang terus terlantun dari bibirnya. Ibu khusyuk dalam isak dan deraian air mata.  "Kenapa Ibu menangis?" pertanyaan itu terpaksa kusimpan. Aku tidak akan mengganggu Ibu yang masih khusyuk dengan dzikir. Aku memikirkan berbagai kemungkinan penyebab menangisnya Ibu. Mungkinkah kematian Bapak? Tapi,  bukankah kematian Bapak sudah lama sekali? Sudah lima tahun. Atau karena tanah kuburan Bapak yang tidak mendapat izin untuk dibeton dan hanya boleh didirikan batu nisan. Hal itu tidak akan membuat Ibu menangis. Aku sangat  mengenal Ibu. Ibu paling tidak menyukai hal-hal yang berbau kemewahan. Ibu  selalu ingin menginginkan kesederhanaan. Kenapa Ibu menangis? Sayang aku sangat jarang pulang dan tidak bertemu Ibu setiap hari. Hingga aku kurang mengetahui keadaan Ibu belakangan ini. Mungkin ada suatu persoalan yang membebaninya.... Bertengkar dengan seseorang? Ah rasanya tidak. Setahuku Ibu tidak punya musuh. Ia selalu mengalah setiap kali berbenturan dengan orang lain. Ibu lebih banyak diam daripada mengomel. Tidak mungkin rasanya Ibu bertengkar dengan orang lain, karena memang itu bukan kebiasaan Ibu.  Tapi kenapa Ibu menangis? Ibu belum juga selesai berdzikir. Aku sudah selesai sejak lima menit lalu. Aku sudah berdoa, mohonkan ampun atas dosa Ibu dan Bapak yang telah mengasuhku sejak kecil. Ibu belum juga usai.  Aku berdiri dan meninggalkan Ibu sendirian di ruang shalat dengan tetap menyimpan pertanyaan, kenapa Ibu menangis? Kutunggu Ibu di ruang makan.  Bukankah Ibu selalu khusyuk dalam shalat? Kembali aku dibayang
berbagai kemungkinan. Bukankah Ibu tidak pernah lupa mendirikan shalat, mengaji dan  berdzikir? Bukankah Ibu paling senang mendengarkan ceramah di masjid?  Bukankah Ibu juga tidak melewatkan acara wirid? Bukankah Ibusudah cukup punya bekal untuk menghadapi segala cobaan...
Tapi kenapa Ibu sampai menangis?  Karena aku mengimami Ibukah? Mustahil! Bukan sekali ini saja aku mengimami Ibu. Sudah berulang kali.  Hampir setiap kali pulang ke rumah aku mengimami Ibu, terutama saat  shalat maghrib dan isya. Ibu sudah berumur tujuhpuluh tahun lebih. Tujuh orang anak merupakan  berkah yang selalu disyukurinya dan kami semua kini sudah besar. Aku yang  bungsu sudah duduk di perguruan tinggi. Aneh rasanya kalau Ibu masih  bersedih hati diusianya yang senja ini. Seharusnya Ibu banyak tertawa dan  bercanda bersama cucu-cucunya. Bukankah cucu-cucunya selalalu bersamanya  setiap hari?  "Sudah makan Yung?" tanya Ibu mengagetkanku. Ibu muncul dengan senyum  mengembang. Tak kulihat bekas tangisan di wajahnya. Mungkin sudah dihapus. "Belum Bu, Ayung menunggu Ibu."
"Ibu sudah makan." "Kapan? Bukankah hidangan ini belum disentuh siapapun? Ayolah
Bu, Ayung  sudah rindu ingin makan bersama Ibu." "Makanlah!" kata Ibu sambil menarik kursi. Aku pun mulai
menyanduk nasi  dan mengambil beberapa sendok sambal. Tapi Ibu tetap saja tidak makan  nasi. Ia hanya mengambil panganan dan memakannya."Bagaimana kuliahmu?" "Alhamdulillah Bu, berkat doa Ibu."
"Belanja harianmu bagaimana?" pertanyaan yang tidak pernah kuinginkan ini selalu meluncur dari bibir Ibu. Pertanyaan itu kurasakan bagai keluhan  dalam hidup. Kuakui selama kuliah aku harus berusaha dan bekerja keras  untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari. Uang kost, transport dan kebutuhan  kuliah. Memang, yang namanya usaha kadang-kadang dapat, kadang tidak.  Ketika dapat alhamdulillah. Aku bisa makan dan membeli kebutuhan lain.  Jika tidak, maka mau tidak mau aku aku harus puasa. Hal ini yang sering  aku alami. Tapi persoalan ini tidak pernah kuceritakan kepadasiapapun,  termasuk Ibu dan saudara-saudaraku. Aku takut terlalu banyak mengeluh.

"Alhamdulillah, Tuhan masih memberikan rejeki Bu," selalu kujawab begitu.  Biasanya Ibu tidak akan bertanya lagi setelah itu.  "Bu!" sapaku ketika Ibu terdiam.  "Mmm," jawab Ibu.  "Kenapa seusai shalat tadi Ibu menangis?" Ibu terdiam mendengar  pertanyaanku.  "Ayung cemas melihat Ibu menangis. Ibu masih diam. Aku menyelesaikan suapanku, setelah itu membasuh tangan  dan melapnya dengan serbet.  Ibu masih diam, tapi di matanya kulihat airmata mulai berlinang.  Setelah itu berceritalah Ibu. Seminggu yang lalu di surau Balenggek tempat Ibu selalu sembahyang berjama'ah, ada ceramah agama mingguan. Ketika itu penceramahnya datang dari luar daerah. Ibu mengikuti ceramah tentang anak yang berbakti kepada  orang tua dan anak yang shalih..

"Anak-anak yang shalihlah yang menyelamatkan orang tuanya dari api neraka,  karena doa anak yang shalih sangat didengar oleh Allah swt," kata ustad. "  Tapi sebaliknya orang tua tidak selamat dari api neraka jika
anak yang  dididiknya tidak mampu menjalankan ibadah dan tidak pandai membaca  Alquran.

"Walaupun orang tuanya sendiri taat beribadah?" tanya Ibu waktu itu.  "Ya, apa artinya kita taat tapi tidak membuat anak taat kepada Tuhannya.  Apalagi sampai tidak bisa sembahyang dan mengaji, anak yang jauh dari  perintah Allah dan mendekati laranganNya. Maka orang tuanya di akhirat  akan ditanya tentang anak-anaknya. Maka sia-sialah ketaatan orang tua jika  di akhirat nanti anak mengakui dirinya tidak dididik oleh orang tuanya  untuk taat beribadah. Tidak pernah menegur, memukul bahkan menamparnya,  jika lalai menjalankan perintah agama."  Ketika itu Ibu menyadari apa yang sudah dilakukannya selama ini. Ibu ingat  Jai, Jou, Han dan Fai. Saat itulah Ibu merasa hidup dan ketaatannya selama  ini tak berarti sama sekali. Sejak itu Ibu banyak diam dan melamun.  Anak-anaknya sampai sekarang tidak pernah membaca Alquran di rumah dan  jarang sembahyang, bahkan tidak pernah sama sekali. Ibu merasa bersalah  setelah mendengar ceramah itu. Ibu menyadari bahwa ia tidak mendidik  anak-anaknya sesuai ajaran agama. Ibu selalu tidak tega memarahi anaknya,  dan melihat anaknya menangis, apalagi kalau ada yang murung dan kesal. Mungkin itulah sebabnya anak-anak Ibu banyak yang tidak dapat membaca  Alquran Ibu tidak pernah tega memaksa mereka untuk belajar Ibupun tidak  marah. Bukankah ini berarti Ibu tidak sanggup mendidik anak. Bukankah Ibu  gagal menjadi orang tua?  "Tapi Bu, bukankah Ayung selalu taat sembahyang dan membaca Alquran? Dan  Ayung selalu berdoa untuk Ibu dan Bapak? Lantas apa artinya usaha Ayung selama ini Bu?" kataku kepada Ibu.
"Terima kasih Yung, Ibu sangat bangga padamu. Ibu senang kamu mampu  menjadi imam untuk Ibu. Ibu pun selalu berdoa untukmu. Yang Ib pikirkan  adalah kakak-kakakmu yang tidak mampu membaca Alquran dan
tidak  menjalankan shalat."

Kuakui selama ini memang hanya aku dan ibu yang shalat berjama'ah, walaupun sebenarnya kakak-kakakmu sedang berada di ruamh. Mereka lebih suka duduk di lapau dan sepertinya tidak menghiraukan panggilan azan yang  berkumandang dari masjid. Dan Ibu tidak pernah menegur hal itu. Aku pun  tidak pernah mempersoalkan mereka. Sementara aku merasa takut, selain  karena lebih kecil juga karena aku takut menca  mpuri urusan mereka.

"Itulah Yung. Ibu merasa sedih. Kamulah satu-satunya anak Ibu yang taat,  yang mengimami Ibu, walaupun kamu yang terkecil. Entahlah.. Ibu sudah  semakin tua, ajal sudah di ambang pintu. Ternyata Ibu masih
meninggalkan  banyak pekerjaan yang tidak selesai, ternyata Ibu tidak mampu mendidik  kalian dan kalian ternyata tidak bisa mendidik diri sendiri," kata Ibu  terisak.

Air mataku mengalir tanpa terasa.  "Ada apa? Kok Ibu menangis? Ini pasti ulah kamu Yung! Kamu tidak  henti-hentinya membuat Ibu sedih, dan menangis. Tahukah kamu bahwa membuat orang tua bersedih hatinya itu dosa?" Tiba-tiba Han kakakku yang nomor  tiga datang dan memarahiku.  "Sebagai anak laki-laki kamu jangan terus-terusan bersama Ibu, itu cengeng  namanya. Lihat tuh di lepau orang-orang ramai. Duduklah di sana biar orang  tahu bahwa kita bermasyarakat. Bukan dalam rumah,"  katanya lagi sambil menekan kepalaku.
"Jangan kasar begitu pada adikmu Han. Ia kan baru sele...,"
"Kalau tidak seperti itu, ia akan lembek seperti perempuan Bu,
yang  duduknya cuma di dapur."  "Tapi ia kan masih kuliah."  "Aah. Ibu selalu membelanya, mentang-mentang ia kuliah. Walaupun Han tidak  pernah kuliah, Han ini anak Ibu. Sekurang ajar apapun aku yang melahirkan  Han adalah Ibu. Tapi kenapa dia, Ibu perlakukan berbeda dengan Han?" Han  menunjuk-nunjuk diriku.  Mendapat serangan kata-kata seperti itu, Ibu menangis lagi. Aku hanya  terdiam terpana ketika Han kemudian berlalu dan tidak menghiraukan tangis  Ibu.  Air mata Ibu mengalir lagi. Ingin aku menghapusnya, tapi bagamana dengan kesedihannya? Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma, kamarabbayana  saghiraa. Amin. Hanya itu yang mampu kulakukan.


Senin, 06 Juni 2011

SISTEM EKONOMI ISLAM

PENDAHULUAN

    Dunia telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi, ditandai dengan adanya dua negara adidaya sebagai representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni Soviet dan Eropa Timur serta negara China dan Indochina seperti Vietnam dan Kamboja. Dua Sistem Ekonomi ini lahir dari dua muara Ideologi yang berbeda sehingga Persaingan dua Sistem Ekonomi tersebut, hakikatnya merupakan pertentangan dua ideologi politik dan pembangunan ekonomi. Posisi negara Muslim setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2 menjadi objek tarik menarik dua kekuatan ideologi tersebut, hal ini disebabkan tidak adanya Visi rekonstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki para pemimpin negara muslim dari sumber Islami orisinil pasca kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme barat.
    Dalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut  jatuh bangun, Sistem Kapitalis - yang berorientasi pada pasar - sempat hilang pamornya setelah terjadi Hyper Inflation di Eropa tahun 1923 dan masa resesi 1929 – 1933 di Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakn kesejahteraan masyarakat dunia akibat dampak sistem yang di kembangkannya.
Momentum ini digunakan oleh Keynesian untuk menerapkan Sistem Ekonomi Alternatif – yang telah berkembang ideologinya- dipelopori oleh Karl mark, sistem ini berupaya menghilangkan perbedaan pemodal dari kaum baruh dengan Sistem Ekonomi tersentral, dimana negara memiliki otoritas penuh dalam menjalankan roda perekonomian, tetapi dalam perjalanannya sistem ini pun tidak dapat mencarikan jalan keluar guna mensejahterakan masyarakat dunia sehingga pada akhir dasawarsa 1980-an dan awal dekade 1990-an hancurlah Sistem Ekonomi tersebut ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin dan terpecahnya Negara Uni Soviet menjadi beberapa bagian.     




    Awal tahun 1990-an dunia seakan hanya memiliki satu Sistem Ekonomi yaitu Ekonomi Orientasi Pasar dengan perangkat bunga sebagai penopang utama, negara-negara Sosialispun bergerak searah dengan trend yang ada  sehingga muncullah istilah neososialis yang sesungguhnya adalah modifikasi Sistem Sosialis dan perubahannya kearah sistem “Mekanisme Pasar”.
Tetapi walaupun modifikasi Sistem Ekonomi Pasar dan Neososialis yang dijalankan pasca Perang Dunia ke-2 menuju kearah dualisme Sistem Ekonomi, tetap belum  mampu untuk mencari solusi dari krisis dan problematika ekonomi dunia diantaranya inflasi, krisis moneter Internasional,Problematika Pangan, Problematika hutang negara berkembang dll. Disaat yang sama negara-negara dunia ketiga mengalami masalah keterbelakangan dan ketertinggalan dalam seluruh aspek, penyebab utamanya adalah negara tersebut memakai model pembangunan negara barat yang tidak selalu sesuai dengan kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik negara dunia ketiga hingga tidak akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Bersama dengan problematik dunia tersebut, adanya suara nyaring untuk menemukan Sistem Ekonomi dunia baru yang dapat mensejahterakan masyarakat dunia atas dasar Keadilan,dan persamaan Hak.

SISTEM EKONOMI ISLAM

    Pada dekade 70-an mulailah timbul sosok Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam dalam tatanan dunia Internasional, kajian Ilmiah tentang Sistem Ekonomi Islam marak menjadi bahan diskusi kalangan akademisi diberbagai Universitas Islam, hasil kajian tersebut dalam tataran aplikatif mulai menuai hasilnya dengan didirikan Islamic Development Bank di Jeddah tahun 1975 yang diikuti dengan berdirinya bank-bank Islam dikawasan Timur Tengah. Hal ini bahkan banyak menggiring asumsi masyarakat bahwa Sistem Ekonomi Islam adalah Bank Islam, padahal Sistem Ekonomi Islam mencakup ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, Fublic Finance, model pembangunan ekonomi dan instrumen-instrumennya.

    Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem Ekonomi Islam sebagai model alternatif sebuah sistem tak terelakan, pandangan beberapa pakar mengatakan Sistem Ekonomi Islam hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan, tetapi hal tersebut terbantahkan baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam kenyataanya, terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat karakteristis khusus bagi Sistem Ekonomi Islam sebagai landasan bagi terbentuknya suatu sistem yang berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat.

    Sistem Ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam secara integral dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian Sistem tersebut dengan Fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam Implementasinya, kebebasan berekonomi terkendali menjadi ciri dan Prinsip Sistem Ekonomi Islam, kebebasan memiliki unsur produksi dalam menjalankan roda perekonomian merupakan bagian penting dengan tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dengan segala potensi yang dimilikinya, kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas di kendalikan dengan adanya kewajiban setiap indivudu trhadap masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif inilah menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak Sistem Sosial yang ada.

    Manusia memiliki kecenderungan untuk berkompetisi dalam segala hal. Persaingan bebas menjadi ciri Islam dalam menggerakan perekonomian, pasar adalah cerminan dari berlakunya hukum penawaran dan permintaan yang di representasikan oleh harga, tetapi kebebasan ini haruslah ada aturan main sehingga kebebasan tersebut tidak cacat, pasar tidak terdistorsi oleh tangan-tangan yang sengaja mempermainkannya ; larangan adanya bentuk monopoli, kecurangan, dan praktek riba adalah jaminan terhadap terciptanya suatu mekanisme pasar yang sehat dan persamaan peluang untuk berusaha tanpa adanya keistimewaan-keistimewaan pada pihak-pihak tertentu.   

KESEIMBANGAN EKONOMI DALAM ISLAM

    Keseimbangan ekonomi menjadi tujuan di Implementasikan Sistem Ekonomi Islam, landasan upaya menyeimbangkan perekonomian tercermin dari mekanisme yang ditetapkan oleh Islam, sehingga tidak terjadi pembusukan-pembusukan pada sektor-sektor perekonomian tertentu dengan tidak adanya optimalisasi untuk menggerakan seluruh potensi dan elemen yang ada dalam skala makro.
Secara sistematis perangkat penyeimbang perekonomian dalam Islam berupa :


Diwajibkannya zakat terhadap harta yang tidak di investasikan, sehingga mendorong pemilik harta untuk menginves hartanya, disaat yang sama zakat tidak diwajibkan kecuali terhadap laba dari harta yang di investasikan, Islam tidak mengenal batasan minimal untuk laba, hal ini menyebabkan para pemlik harta berusaha menginvestasikan hartanya walaupun ada kemungkinan adanya kerugian hingga batasan wajib zakat yang akan dikeluarkan, maka kemungkinan kondisi resesi dalam Islam dapat dihindari.
Sistem bagi hasil dalam berusaha (profit and loss sharing) mengggantikan pranata bunga membuka peluang yang sama antara pemodal dan pengusaha, keberpihakan sistem bunga kepada pemodal dapat dihilangkan dalam sistem bagi hasil. Sistem inipun dapat menyeimbangkan antara sektor moneter dan sektor riil.
Adanya keterkaitan yang erat antara otoritas moneter dengan sektor belanja negara, sehingga pencetakan uang tidak mungkin dilakukan kecuali ada sebab-sebab ekonomi riil, hal ini dapat menekan timbulnya Inflasi.
Keadilan dalam disribusi pendapatan dan harta. Fakir miskin dan pihak yang tidak mampu di tingkatkan pola konsumsinya dengan mekanisme zakat, daya beli kaum dhu’afa meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya permintaan riil ditengah masyarakat dan tersedianya lapangan kerja.
Intervensi negara dalam roda perekonomian. Negara memiliki wewenang untuk intervensi dalam roda perekonomian pada hal-hal tertentu yang tidak dapat diserahkan kepada sektor privat untuk menjalankannya seperti membangun fasilitas umum dan memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat.
Ada dua fungsi negara dalam roda perekonomian :
-   Melakukan pengawasan terhadap jalannya roda perekonomian dari adanya penyelewengan atau distorsi seperti ; monopoli, upah minimum, harga pasar dll.
-    Peran negara dalam distribusi kekayaan dan pendapatan serta kebijakan fiskal yang seimbang.

Inilah model atau sistem ekonomi Islam yang menunjang terbentuknya masyarakat Adil dan makmur. Pendekatan Islam terhadap sistem ekonomi merupakan sebuah pendekatan terhadap peradaban manusia sebagai satu kesatuan, pendekatan ini sangat relevan dan amat mendesak untuk dialamatkan kepada perekonomian yang konfleks dewasa ini.

Wallahu a‘lam bishowab
 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More