OpulentDelicacy.com

Jumat, 01 April 2011

Hadits dan Ulumul Hadits

  1. Pengertian
  1. Definisi:
Hadits adalah semua yang dinisbatkan kepada Rasulullah saw, baik perkataan, perbuatan, persetujuan dan sifat baginda, juga dinisbatkan kepada
sahabat dan tabi’in.
  1. Sinonimitas Hadits
Ada juga yang membedakan antara hadits, sunah, khabar dan atsar.
-         Khabar: adalah berita. Kebanyakan ulama menyamakan antara hadits dan khabar.
-         Atsar: lebih diidentikan dengan apa yang diterima dari sahabat.
-         Sunnah: secara umum adalah segala apa yang disandarkan kepada Nabi artinaya sinonim dengan hadits, tetapi yang membedakan adalah:
  • Ahli Hadits: sunnah adalah sabda, perkataan, ketetapan, sifat atau tingkah laku Nabi SAW.
  • Ulama Fiqih: sunnah adalah hal-hal yang berasal dari Nabi SAW baik ucapan maupun pekerjaan, tetapi hal itu tidak wajib diikuti pekerjaannya.
  1. Sumber Hadits
-         Rasulullah     : Hadits Marfu’
Contoh hadits marfu’
قال الإمام البخاري في صحيحه:
  • حدثنا الحميدي عبد الله بن الزبير قال حدثنا سفيان قال حدثنا يحيى بن سعيد الأنصاري قال أخبرني محمد بن إبراهيم التيمي أنه سمع عقلمة بن وقاص الليثي يقول سمعت الليثي يقول سمعت عمر بن الخطاب رضي الله عنه على المنبر قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:
  • إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كان هجرته إلى دنيا يصيبها أو إلى امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه.
-         Sahabat         : Hadits Mauquf
قال الإمام البخاري في صحيحه:
حدثنا الحسن بن الصباح سمع جعفر بن عون حدثنا أبو العميس أخبرنا قيس بن مسلم عن طارق شهاب عن عمر بن الخطاب أن رجلا من اليهود قال له يا أمير المؤمنين آية في كتابكم تقرءونها لوعلينا معشر اليهود نزلت لا تخذنا ذلك اليوم عيدا قال أي آية قال اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم تعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا قال عمر قد عرفنا ذلك اليوم والمكان الذي نزلت فيه على النبي صلى الله عليه وسلم وهو قائم بعرقة يوم جمعة[1]
Shahih Bukhori, hadits no 43
-         Tabi’in                       : Hadits Maqtu’
قال الإمام البخاري في صحيحه:
حدثني محمد أخبرنا عبد الوهاب حدثنا يونس عن الحسن قال: زوج معقل أخته فطلعها تطليقة[2]
Shahih Bukhori, hadits no: 4914
















KEDUDUKAN
Posisi Hadits dalam Penetapan Hukum
  • Ø Menjadi kesepakatan umat Islam bahwa hadits merupakan sumber kedua hukum Islam.
  • Ø Kedua sumber tersebut saling terkait satu sama lain dan saling membutuhkan.
  • Ø Al-Qur’an membutuhkan sunnah sebagai penjelas dan peraturan pelaksanaannya, dan sunnah membutuhkan legalitas dari al-Qur’an.
  • Ø Beberapa orang/kelompok ada yang mengingkari posisi ini, mereka digolongkan sebagai inkar hadits atau inkar sunnah dan menolak sebagian wahyu, karena sunnah termasuk wahyu.

Posisi Hadits dalam al-Qur’an
  • Ø Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menjadi landasan untuk memposisikan hadits sebagai sumber ajaran Islam setelah al-Qur’an.
  • Ø Sedangkan fungsi sunnah atau nabi adalah:
وأنزلنا إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون (النحل:44)
“Dan kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.”
  • Ø Wajib meneladani Nabi SAW.
لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الآخر وذكر الله كثيرا (الأحزاب)
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
  • Ø Adanya wewenang Nabi untuk membuat peraturan
الذين يتبعون الرسول النبي الأمي الذي يجدونه مكتوباعندهم في التوراة والإنجيل يأمرهم بالمعروف وينهاهم عن المنكر ويحل لهم الطيبات ويحرم عليهم الخبائث ويضع لهم إصراهم والأعلال التي كانت عليهم فالذين آمنوا به وعزروه ونصروه واتبعوا النور الذي أنزل معه أولئك هم المفلحون() قل يا أيها الناس إني رسول الله إليكم جميعا الذي له ملك السماوات والأرض لا اله إلا هو يحي ويميت فأمنوا بالله ورسوله النبي الأمي الذي يؤمن بالله وكلماته واتبعوه لعلكم تهتدون
  • Yaitu orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam taurat dan injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya(al-Qur’an), mereka itulah orang yang beruntung.
  • Katakanlah:”hai manusia sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatnya (kitab-kitabnya)dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk.


[1] Hadits di atas bersumber dari Umar bin Khotob, yang merupakan seorang sahabat. Wafat tahun 23 H. [2] Hadits di atas bersumber dari Hasan al-Bashri yang merupakan seorang Tabi’in, wafat tahun 110 H.

Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More