Welcome to My website

Selamat datang di website pribadi saya. Tidak neko-neko, disini saya hanya ingin berbagi apa yang bisa saya bagi.

Terima kasih telah berkunjung...

Semoga Bermanfaat
OpulentDelicacy.com

Minggu, 14 April 2013

PKS Parpol Pertama Serahkan Daftar Caleg ke KPUD Lebak


Sabtu, 13 April 2013 PKS Lebak mendaftarkan berkas 41 orang Calon Anggota Legisatif (Caleg) nya ke KPU Lebak. Dipimpin Ketua Umum PKS Lebak H. Feri Cahyadi didampingi Sekum PKS Lebak sekaligus Ketua Tim Pemberkasan Caleg Dian Wahyudi, Bendahara PKS Lebak dan Aleg FPKS Uweng Maring.


Rombongan datang ke KPU sekitar pukul 10.45 disambut oleh Tim Penerima berkas yang dipimpin Anggota KPU CR. Nurdin. Menurut Nurdin, PKS adalah parpol pertama di Lebak yang mendaftar "Ini parpol pertama yang mendaftarkan Calegnya" Kata Cedin.


Komposisi Perempuan dalam daftar Caleg menurut Dian telah terpenuhi minimal 30 persen. "Alhamdulillah quota pemenuhan komposisi Perempuan di setiap Dapil telah terpenuhi, dari 41 orang Caleg, total perempuannya 15 orang, jadi diatas 36 persen, dengan 26 Pria" Ujar Dian.

Ditanya kenapa tidak memenuhi quota hingga 50 orang Caleg hingga 100 persen, Feri menjawab "Ini sudah hasil seleksi, Calon yang ada sih cukup banyak, lebih dari 5o orang, tapi ini merupakan hasil akhir dari sekian nama-nama yang ada, dan disetujui oleh DPP PKS, dan dengan komposisi Caleg yang kami daftarkan ini, kami optimis mendapat raihan signifikan di Pemilu 2014" Kata Feri.

Nama-nama Caleg yang didaftarkan menurut Dian masih menyertakan para Aleg Pentahana, "Caleg yang didaftarkan diantaranya, H. Feri Cahyadi yang tadinya di Dapil 1 pindah ke Dapil 2 bersama Aang Rasidi yang saat ini mewakili Aleg PKS di Dapil 2. Di Dapil 3 ada Hj. Esih Hajjahse (Hj. Esih Sukaesih) ditambah KH. A'la Rotbi. Dapil 4 ada Drs. Iip Makmur yang saat ini menjabat Ketua FPKS DPRD Lebak, Dapil 5 Hj. Cicih Mustikawati pindah ke Caleg Provinsi Banten, tapi ada Azis Agus Hermawan. Dapil 6 ada Uweng Suhendi Maring ditambah Yayan Ridwan. Sedangkan Dapil 1 ada Rizal Muganegara mantan Aleg Prov Banten dan Saya juga diminta 'bertarung' di Dapil 1 ini" Jelas Dian.

"Terkait target, kita mengalir saja, yang jelas kami akan memasang trik jitu untuk meraih simpati, modal kami adalah, Alhamdulillah kerja kami tidak hanya jelang Pemilu ini saja, tapi kami telah bekerja sepanjang tahun, semoga ini bisa mejadi salah satu modal besar bagi kami" Tambah Dian. (dee/Ar1)

By: Pks Lebak

Sabtu, 13 April 2013

PKS Anugerahi Habibie Gelar Guru Demokrasi Bangsa


JAKARTA, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganugerahi Prof Dr Bacharudin Jusuf Habibie gelar Guru Demokrasi Bangsa. Penghargaan diberikan untuk jasa Habibie yang memberikan teladan kepemimpinan demokratis saat menjadi Presiden.
"Kebebasan pers, keran politik untuk berdirinya parpol baru, dan otonomi daerah adalah beberapa dari peninggalan Habibie yang sangat menentukan bangsa ini saat itu," ujar Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nurwahid dalam siaran pers yang diterimaKompas.com, Kamis (11/4/2013) malam. Dia mengatakan, selama 16 bulan menjadi Presiden pada 1998-1999, Habibie telah meninggalkan pesan demokrasi yang monumental bagi bangsa Indonesia.
Penghargaan diserahkan oleh Presiden PKS Anis Matta seusai Dialog Demokrasi dan Peradaban yang digelar dalam rangka Milad ke-15 PKS, di Jakarta, Kamis (11/4/2013). Hidayat mengatakan, penghargaan ini diberikan untuk mengingatkan generasi yang saat ini memimpin dan generasi yang lebih muda untuk tetap menjaga nilai-nilai demokrasi yang dasarnya sudah diletakkan para pendiri bangsa dan Habibie sebagai pemimpin di masa transisi.
"PKS berharap, Pak Habibie dapat terus memberikan sumbangsih bagi bangsa ini, menularkan jiwa demokrasi kepada anak-anak muda, dan memotivasi bangsa ini untuk selalu menjaga Indonesia sebagai negara demokratis terbesar di dunia," ujar Hidayat.
Habibie adalah Presiden ketiga Indonesia. Dia menggantikan Soeharto yang menyatakan mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 setelah sebelumnya Habibie menjadi Wakil Presiden. Masa jabatan Habibie berakhir pada 1999, seusai pesta demokrasi yang kemudian mengantarkan Abdurrahman Wahid menjadi Presiden. Saat itu, presiden belum dipilih secara langsung, masih dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/12/02381426/PKS.Anugerahi.Habibie.Gelar.Guru.Demokrasi.Bangsa

PKS......Say No


Sore ini saya ingin sekali membahas tentang keburukan PKS yang membuat rakyat semakin cinta dengan partai satu ini. Tapi sebelum kesana, saya ingin memberikan gambaran bahwa partai yang sok paten ini (kata para haters) sudah membuat kesalahan-kesalahan yang membuatnya terfavorit diantara partai lain. Gak percaya??? Lihat aja tiap harinya di Negeri Kompasiana ini selalu muncul tulisan bertemakan PKS. he,,he,,
Judul yang saya buat adalah “PKS No”. Saya ingin mengungkap 3 hal tentang “PKS No” ini:
1. PKS Say No “Tunduk kepada AS”
Gak percaya?? Tu kan si AS tu kebakaran jenggot ketika si Mentan (kader PKS) mengurangi  produk hortikultura dan daging impor sehingga Negeri ini diultimatum akan dilaporkan ke WTO. http://www.tempo.co/read/news/2013/01/14/090454245/Ancam-Lapor-WTO-AS-Ultimatum-Indonesiai. Denger-denger kasus LHi pun merupakan pesanan si AS tapi kita gak usah ambil pusing. Kita lihat aja proses hukumnya nanti.  Gak mempan bung..!! PKS tetap melaju…
2. PKS Say No “Rangkap Jabatan”
Seminggu yang lalu isu ini lagi seru-serunya lho..!! Dan ini dah kejadian dari zaman dulu nih. Dari zamannya Nur Mahmudi Ismail, waktu jadi Menhut, dia mundur dari Presiden PKS. Hidayat NW, waktu jadi ketua MPR, dia mundur juga. Tifatul Sembiring juga begitu. Arifinto, LHI & Anis mundur juga.
Padahal kita kan tau bahwa posisi mereka itu mantaep lho..!! Bukan posisi staff atau anggota. Ya itulah budaya yang ada di PKS sejak terbentuk.
3. PKS Say No “Menebar Kebencian”
Mau tau kalau yang ini ya.!! Jelas donk, akan saya paparkan. Setiap kejadian-kejadian yang menerpa PKS saat ini selalu saja terjadi kesimpangsiuran dimedia. Apalagi media saat ini begitu ekstrim dalam memberitakannya. Contonya kasus Arifinto, Misbhakun, LHI dan baru-baru ini masalah bawang, ya jelas Mentan jadi sasaran. Padahal bukan tugas Mentan aja mengenai impor bawang ini. etelah berhari-hari Mentan dibully media, barulah si Mendag minta maaf krn harga  bawang naik. Hadeeeh,,, capek deh..! http://www.pkssumut.or.id/2013/04/setelah-kementan-dibully-media-baru.html
Namun semua itu selalu dihadapi dengan cinta oleh PKS. Politik yang katanya serem ini dibuat Politik Penuh Cinta. Ya begitulah PKS tanpa pernah membalas apa yang dibuat  lawan politiknya kepada mereka. Karena mereka tahu bahwa KEBENARAN itu pasti ada jalan pembuktiannya..!!
Sepertiya 3 aja dulu ya..!! Kalau ada waktu kita sambung lagi. Salam 3 Besar..
Cinta, Kerja, dan Harmoni
http://politik.kompasiana.com/2013/04/13/pks-no-545707.html

Mengeluh Itu Terlalu Mainstream. Memang PKS Punya Tivi?


Kita tidak akan menemukan berita PKS yang seintensif akan membahas kemenangan PKS oleh berbagai media. Karena media sudah tidak ingin lagi kecolongan, atas ulah petinggi PKS yang malah menjadi penyulut kobaran api besar. Ibarat kampanye dan acara motivasi gratis, para media kaget dengan pemberitaan mereka terhadap PKS malah menyulut semangat para kader PKS dipelosok daerah.
Media secara otomatis memberitakan kobaran api semangat yang terus membesar dari para kader-kader PKS. Para media benar-benar kecolongan, media tidak ingin hal itu terjadi lagi. Dan beberapa media malu, malu, semalu-malunya karena ramalan para jago dukun politiknya SALAH TELAK!!!
Hingga mereka meredam dan membungkam kemenangan demi kemenangan yang didapatkan oleh PKS karena tentunya hal ini bisa membuat semakin semangatnya kader PKS untuk terus berjuang memenangkan PKS. Ibarat kemenangan perang, propaganda media yang mengabarkan kemenangan para tentara, bisa semakin menambah semangat juang dan tekat yang terus membara.
Walaupun begitu, meskipun media telah melakukan boikot berita terhadap PKS. Kader-kader PKS akan terus bekerja, mesin politik PKS akan terus bergerak, bahkan dengan semangat yang terus bergejolak tinggi untuk terus mendukung dan memenangkan PKS.
Ingatlah para kader PKS, Allah Azzawajallah telah berfirman: “yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang- orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al Fath 29)

Meski tidak memiliki media massa besar PKS tidak terus mengeluh, mengeluh itu terlalu mainstream . Alih-alih menjadi pecundang PKS malah bermimpi seperti pemenang sejati yaitu bermimpi memiliki stasiun TV sendiri.
Wacana ini bukan main-main atau canda gurau, cobalah tanya google apakah stasiun tv PKS itu? maka anda akan temukan PKSTV. Benar-benar tidak mainstream ide PKS ini. Tak ada rotan akarpun jadi.
PKSTV sekarang mungkin baru bisa di nikmati oleh para pengguna internet -Youtube-. Tapi langkah awal ini sangat mungkin kedepan akan menjadi stasiun tivi sesungguhnya.
Saya suka langkah langkah mental pemenang PKS ini, benar benar antimainstream! Kreatip dan bermanfaat. Bahkan 14 partai yang lain belum berpikir sejauh ini.
Semoga Perpolitikan indonesia tidak lagi memuakan dengan pertandingan yang tak sehat (politik busuk itu terlalu mainstream : umum:)
Selamat berpolitik sehat PKS ( karena politik sehat itu tidak mainstream). Maka tetaplah semangat! Selamat berkarya dengan slogan barumu Kerja, Cinta & Harmoni )l(
raseb agit malas < baca dari sini :P -antimainstream

* mau tahu tv PKS? chek saja :
www.pkstv.com
http://media.kompasiana.com/new-media/2013/04/13/mengeluh-itu-terlalu-mainstream-memang-pks-punya-tivi-545665.html

Ketika Turki ber-'Izzah


By: Nandang Burhanudin
***

Perhatikan foto seragam Ronaldo di atas. Ada sesuatu yang hilang bukan? Yang hilang itu adalah: gambar sponsor yang menempel di dada seragam Real Madrid: BWIN, yaitu perusahaan judi daring, minuman keras, dan bisnis sperma (seks).

Saat bermain away melawan klub Galatasaray Turki, Real Madrid menggunakan jersey away tanpa mencantumkan sponsor utamanya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena UU negara Turki yang melarang sponsor judi.

Pada awalnya, UU Turki tersebut banyak penentangan dan protes dari UE. Namun secara berangsur, ketika pemerintah Turki yang dipimpin faksi Islam Erdogan sukses membangun basis ekonomi-militer yang mapan dan kokoh, Turki tampil meyakinkan dan berani menghadapi penentangan. FIFA-UEFA pun tak kuasa selain mematuhi aturan tersebut. Hal yang tak akan kita temukan di negara-negara ARAB, terlebih Indonesia.

Identitas Islam mulai dihadirkan oleh Erdogan. Bahkan ia terang-terangan mendeklarasikan keislaman dan tawajjuh Islaminya.

***

Sahabat, perjuangan muslim dan gerakan Islam di Turki patut dijadikan 'ibroh bagi kita di Indonesia. Islam tak bisa diperjuangkan dengan syahwat, syubuhat, apalagi isu-isu sesat. Untuk perjuangan yang sesat menyesatkan, hal jamak dan lumrah kita tolak. Namun perjuangan dengan dasar syahwat, perlu kita perhatikan secara cermat. Ia adalah perjuangan ketika Islam hanya dijadikan jualan politik tanpa pernah dijadikan sebagai tawajjuh (visi besar) perjuangan. Islam tidak menyentuh esensi ajaran Islam (maqashid syari'ah) yaitu: menjaga agama, harta, kehormatan, jiwa, dan entitas manusia.

Perjuangan dengan syubuhat, ketika yang muncul hanya propaganda-propaganda ilutif yang jauh dari kenyataan dan tidak realistis dipraktikkan. Perjuangan syubuhat diisukan dalam dakwah Wali Songo. Cerita-cerita yang digambarkan adalah kesaktian dan karomah. Walaupun mungkin jaman wali itu ada dan terjadi, namun sangat tidak tepat jika perjuangan Islam saat ini menonjolkan sisi-sisi mistis belaka. Demikian juga dengan klaim-klaim megalomania yang justru mengkerdilkan Islam, Al-Qur'an, dan Nabi Muhammad itu sendiri. Klaim-klaim megalomania yang bombastis di tataran teori, namun miskin karya nyata dan tidak ada bukti di tataran aksi, menjadi ilutif terkini di abad 21.

Turki di era Erdogan, terbukti ampun menyelesaikan beragam persoalan yang saat ini mendera dunia. Mereka berjuang nyaris tanpa hiruk pikuk spanduk-konferensi-atau kampanye-kampanye megalomania ilutif. Mereka berbuat di tataran nyata, tidak cepat memang, namun terbukti efektif dan nyaris tanpa pertumpahan darah.

Umat menunggu bukti. Mereka kenyang dengan janji dan tak peduli pada ilusi. ***


*penulis: @AlBurhanCenter on twitter

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More